Waktu adalah komoditi yang paling berharga. Pepatah mengatakan “Waktu
adalah uang”. Menurut saya waktu lebih bernilai dari uang. Karena jika
Anda kehilangan uang, Anda bisa mencarinya lagi. Tapi kehilangan waktu
satu detik saja Anda tidak bisa mendapatkannya kembali.
Shiv Khera mengatakan “Orang sukses dan orang gagal sama-sama memiliki
waktu 24 jam. Bedanya adalah cara mereka menggunakan waktu tersebut”.
Dalam buku “The Other 8 Hours” karangan Robert Pagliarini dijelaskan
bahwa setiap hari kita memiliki 24 jam yang dibagi tiga menjadi: 8 jam
untuk tidur; 8 jam untuk bekerja; dan 8 jam waktu luang. Orang yang
sukses adalah orang yang sanggup menggunakan 8 jam waktu luang secara
maksimal dan produktif.
Sayangnya banyak orang menyia-nyiakan 8 jam waktu luang untuk kegiatan
yang tidak produktif. Mereka lebih suka menggunakan waktu luang untuk
nonton TV, jalan-jalan ke mal, rekreasi, olahraga dan lain-lain. Tidak
ada yang salah dari kegiatan tersebut. Tetapi kegiatan tersebut bukannya
membuat mereka lebih dekat kepada impian mereka tapi sebaliknya semakin
jauh.
Di sisi lain, ada sebagian kecil orang sukses yang memaksimalkan 8 jam
waktu luang mereka untuk menciptakan nilai tambah bagi hidup mereka.
Cocok sekali kata-kata Henry Ford bahwa “Orang sukses menggunakan waktu
yang disia-siakan orang gagal”.
Kunci untuk memaksimalkan waktu luang kita adalah dengan cara menentukan
prioritas. Lakukan terlebih dahulu hal-hal yang paling penting yang
akan membawa kita semakin dekat dengan impian. Baru setelah itu kita
menggunakan waktu sisa untuk hal-hal yang kurang penting.
Ilustrasi berikut akan membantu kita mengerti.
Bayangkan Anda mengisi sebuah ember dengan pasir dan batu. Jika Anda
memasukkan pasir terlebih dahulu sampai embernya penuh, maka Anda tidak
bisa lagi memasukkan batu. Mengapa? Karena pasir telah mengisi seluruh
ember tanpa menyisakan ruang untuk batu. Tetapi coba masukkan batu
terlebih dahulu. Setelah itu Anda masih bisa memasukkan pasir karena
masih ada celah diantara baru-batu yang bisa diisi oleh pasir yang lebih
kecil.
Apa pelajaran dari ilustrasi ini? Batu melambangkan hal-hal yang penting
dan pasir melambangkan hal-hal yang kurang penting. Jika kita
memprioritaskan hal-hal penting terlebih dahulu maka kita masih memiliki
waktu untuk melakukan hal-hal yang kurang penting seperti hobi dan
rekreasi. Tapi sebaliknya, jika kita terlebih dahulu mengisi waktu kita
dengan hal-hal yang kurang penting, biasanya tidak ada waktu yang
tersisa lagi untuk melakukan hal-hal penting.
Hal ini tidak mudah karena hal-hal yang penting biasanya kurang
menyenangkan untuk dilakukan. Sebaliknya, hal-hal yang kurang penting
adalah kegiatan yang berada dalam zona nyaman kita dan sangat
menyenangkan untuk dilakukan. Dibutuhkan sikap rela menunda kenyamanan
dan disiplin untuk melakukan hal-hal penting. Tapi hasilnya sangat
berharga untuk diperjuangkan.
http://photylolo.blogspot.com/2011/12/waktu.html
http://photylolo.blogspot.com/2011/12/waktu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar