Pages - Menu

Quotes

Saya menulis karena ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, dan bukan karena ada hal lainnya. Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra singkat untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita, apa yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita.

Senin, 12 November 2012

Tuhan

Aku menyadari dan aku mengerti
Kebesaranmu yang Esa di kehidupan ini

Aku yakun dan aku percaya
Engkau selalu ada untukku dimanapun, kapanpun

Sesungguhnya,
Jauh dariMu adalah sebuah hal yang salah dan sangat berdosa

Aku ibgin,
Di sisa waktuku ini
Dekat denganMu adalah jalan yang lurus menuju kehidupan damai didunia dan akhirat

Jumat, 09 November 2012

Hati yang Bimbang

Kebimbanganku ini memang tak beralasan
Memikirkan seekor kupu-kupu yang hinggap di sebuah bunga

Indah kulihatnya dia terbang
kesana kemari tanpa waktu yang membatasi

ini perasaanku
perasaan bimbang tentang waktu yang tak berpihak kepadaku

aku memang salah
mengejar kupu-kupu yang terbang tanpa bisa ku raih

tetapi,
Hatiku tidaklah salah
tentang perasaanku, saat kulihat dia begitu indah di setiap waktuku

Perubahan

Aku disini berjalan dengan waktu
mencari arti tentang perihnya kehidupan
haruskah aku menyerah
menunggu lamanya sebuah kebahagiaan

jauh dari dalam hatiku, aku ingin
merasakan apa itu sebuah perubahan
pagi, siang dan malam,inilah hidupku
hidup yang tenang walau hati rindu

mungkin,
Tuhan punya cerita lain untukku
cerita lainnya yang menunggu untuk hidupku
tetap diam, berjalan dan mencoba
perubahan di hidupku yang indah, damai dalam hati

Senin, 29 Oktober 2012

Indah Kamu

Engkau itu berhati lembut…
nalurinmu sebening titik titik embun di atas daun rerumputan…
bila saat mentari bersinar…
airnya jatuh menetes menyerap sampai di ujung bumi…
menumbuhkan berjuta bijian menjadi tunas tunas muda yang hijau bersemi…

engkau itu berperasaan halus…
kehalusanmu mampu merobohkan kekerasan bukit batu yang sombong…
menjadikan hatimu laksana samudera akhir dari sungai sungai yang bermuara…

engkau itu berjiwa kesatria…
ketegaran hatimu bagai barisan batu karang dibibir pantai…
tak luluh dari terjangan badai yang bergemuruh…
tak gentar oleh hempasan gelombang laut pasang…
dan tak bergeming dari buruknya angin musim barat…

Aku terpukau…
memandang di kedalaman jiwamu…
Yang indah rupawan seperti bunga bunga mekar di saat pagi menanti sinar harapan…

engkau itu bisa berhati keras…
bagai batu pualam di malam gelap…
mampu melumatkan hati para kumbang kumbang dalam sekejap…
emosimu bagai gelombang….
 mampu menggulung bahtera yang dilaluinya…

engaku itu bisa menjadi angkara…
seperti api yang berlidah panjang…
kobaranmu menghanguskan seluruh jiwa…
menjadi debu debu yang berhamburan di terjang deru angin yang mendesing

Aku menutup mataku saat memandang jiwamu…
sehalus dan sekeras itukah hatimu…???

engkau laksana kembang dan api…
tak akan tersulut bila bara tiada di hati…
.harum semerbak menyelumuti bumi…

Sendiriku



Ku rasa begitu indah
Duduk manis di malam hari yg cerah
Sendiri lagi memang bukan hal baru
Menunggu pagi mencari perubahan

Sendiri itu indah. . . .
Dan itu tak akan membuat aku kesepian
Masalahku bukan berada bersama seseorang
Tetapi berada untuk seseorang. . . . .

Aku Bicara Perihal Cinta



Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta me

mahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.

Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu..

Keagungan Cinta



Ketika air mata menitik di pipimu
Saat kau masih peduli terhadapnya
Dan dia tak lagi mempedulikanmu
Meski engkau masih setia menantinya

Manakala dia bisa mencintai selain dirimu
Namun kau tetap tersenyum bahagia
Dan terucap jujur dari mulut, lalu berkata

Aku turut bahagia dalam kebahagiaanmu

Jika cinta bertepuk sebelah tangan, lepaskan tanganmu
Terbang dan kepakkan sayapmu selebar angkasa biru
Arungi luas alam bebas, hingga kau dapati tempat berteduh
Tuk tentukan arah, temukan cinta yang pernah hilang